Tangga Nada Diatonis Mayor : Contoh Teks Lagu, Nada Dasar, Tempo dan Birama

Pada artikel ini mengulas terntang tangga nada Diatonis Mayor, khususnya Nada Dasar, Tempo, Birama dan contoh teks lagu. Perlu diingat bahwa Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

AVvXsEhiTUB1jo3orXzFxRkmSR8K4qIPUpwX4aULUEz86zqC5oazfKOYZgcuC5mBydN4i6pwS6uFKLzeS5gOn6zzINt7PD0T7tUXcpN akC0 f2gLRAmoKr6e0ZQAfisgSwHGZtPlOY2qAkLg6YElTBWoHrP4E9cITWSVHu i7 nuvsDom2r 0wUtM LkcIJ=w367 h243

Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Ada istilah yang cukup populer dalam bernyanyi atau bermusik, yaitu

  1. Nada Dasar adalah nada pertama yang menjadi dasar susunan nada pada tangga nada.
  2. Tempo adalah cepat lambatnya ketukan pada lagu/ musik
  3. Irama adalah panjang pendeknya nada dalam lagu.
  4. Birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap ketukan atau dapat diartikan jumlah ketukan dalam setiap ruas lagu.

Jenis Birama

  1. Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari dua ketukan
  2. Tanda tersebut berarti setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama. Jika kamu menulis sepotong musik untuk terdengar seperti waltz, maka gunakan tanda birama 3/4. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan
  3. Birama 4/4 merupakan tanda yang paling umum atau sering digunakan. Banyak genre musik yang menggunakan tanda birama 4/4. Hal ini bisa berarti bahwa setiap setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama
  4. Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari enam ketukan

Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada diatonis mayor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1 – 1 – 1/2- 1 – 1 – 1 -1/2. Contoh tangga nada mayor sebagai berikut

Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor biasanya memiliki kriteria sebagai berikut :

a.  Bersifat riang gembira.

b.  Bersemangat.

c.  Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do)

Contoh – Contoh Teks Lagu Diatonis Mayor

Berikut Contoh Teks Lagu Diatonis Mayor

1Dari Sabang Samapi Marauke

AVvXsEi7O5mWNAWNk2n6W72FcMkiabeBl3djfd3PXOJWuM6M0mG5aSSLuRBr5KkgAmxENxpNbazj0HzImxirmktGFVROWazQQ73JXLwjgDZ5j1mR0vrROG8436ur q kUj HLwOuDWfn1KW8CHE3vtVVoK163PJiqlQ PFqTM9Eh3FsnQA6JE0P8jOMlP6Iy=w538 h291

Lagu “Dari Sabang Samapi Marauke” di atas bernada dasar C = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada C

Sedangkan tempo con spirito pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan cepat dan penuh semangat.

2. Maju Tak Gentar

maju%20tak

Lagu “Maju Tak Gentar” di atas bernada dasar Bes = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada Bes

Sedangkan tempo marcia pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan kecepatan setara orang berbaris.

3. Berkibarlah Benderaku

 
berkibarlah

Lagu “Berkibarlah Benderaku” di atas bernada dasar G = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada G

Sedangkan tempo di marcia pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan kecepatan setara orang berbaris.

4. Garuda Pancasila

AVvXsEivjovdl TitepnHsMU63F6SbF8PT8GMeyFgolcI0lcoukxRaxf1Wpsi0Rx RQreFmVdeFnmTrUU3Jx6dk1KCyJEzbxjBbxk421H9JnymbkCGVdH8EkstzEuOuqTA5I9z KEjpRpStmuTIYoqgmxuGGnVV5bD0Pp 2HhNFPnsMf9F14SJyCXECJE5rq=w542 h343
Lagu “Garuda Pancasila” di atas bernada dasar F = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada F

Sedangkan tempo marcia con festoto pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan kecepatan setara orang berbaris.

5. Satu Nusa Satu Bangsa
 
AVvXsEjTgpc6vaZkDbMGj5WozgCKY5g UtVo97ZXhkIw zpRkU3WPX03GowxsZXBPdqgtA80JSmn2yNQlg9EMdqgvhwpm7YMHkjI mtQTWcY72aT9 DcRIwsA X5aqFirCmkNmK9ky1iIMR4MV5jxTZI8UVwsOZxjeiyGjBbeCGMt6EwQ7GyCZfdiMPkZ9T=w497 h495
Lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” di atas bernada dasar C = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada C

Sedangkan tempo lambat pada lagu tersebut adalah dinyanyikan lambat dan penuh perasaan.

6. Halo Halo Bandung
 
AVvXsEgo d2GpH93WvgFbNuD7qTQuUX8AE6L24hW57H1VU3liBYQcA47N2bGoesPooC6HftdMAiTHI3vUddM5s5EeksVGFUPWPEocPoRU6XF hswIkFYW5ADr520g0lzpCRQ1YA7c0 c0CPwJJKfhpun9uQdDpnGKs 3f8c7wbSto6IpsPMUQD4e8SL9rqn5=w500 h240
Lagu “Halo Halo Bandung” di atas bernada dasar F = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada F

Sedangkan tempo marcia pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan kecepatan setara orang berbaris.

7. Bintang Kecil
 
AVvXsEhegy0Qm3H4CUsDBmMcs0qpXhjFzs47SBDBcA8UEcRDkQjGBqICQJ8RPMrE4c7V7ld34QWxTq3jxX qfopsA50PxJdfbVacVum3T3S59QrwVCha8BXPCVvOF7FzRflJIDZFF JG2Rb 1iZZhLvLhkIM9QM
Lagu “Bintang Kecil” di atas bernada dasar G = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada G

Sedangkan tempo andante pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan sedang agak lambat (72 sapai 76 ketukan tiap menit).

8. Gundhul Pacul
 
AVvXsEh7 tNAcU4w4DfHBHNLPPFuCblq QcR5FQvpQmM1rIyVmDKM1xnvpPRPm5tPHTDyLi0fzwMMGoE527IrqPjiLmk48BS2Z4zVcVGI XE A0qTCkqZilF9AE b13teT9wvksEPa6ZNCw6sxu656RXVsExcJLdcTMXumcrvJSzBWRZDh7hgeitxWkfqgR5=w479 h289
Lagu “Gundhul Pacul” di atas bernada dasar C = do. Artinya pada nada do tinggi/ rendahnya senada dengan nada C

Sedangkan tempo Moderato pada lagu tersebut adalah dinyanyikan dengan sedang (92 sapai 104 ketukan tiap menit).

Leave a Comment